ALHIDAMART.COM - Fakta Anak Bupati Majalengka Usai Viral Kasus Dugaan Penembakan Nama anak bupati Majalengka yaitu Irfan Nur Alam langsung menjadi trending Google dan pembicaraan netizen di media sosial setelah adanya dugaan penembakan yang dilakukan oleh putra dari Bupati Majalengka Bapak Karna sobahi kepada salah seorang korban yaitu kontraktor bernama panji yang saat itu, korban akan menagih hutang kepada IN sebesar Rp500 juta sehingga terjadilah aksi koboi yang lokasinya sendiri di daerah ruko Hana Sakura daerah cigasong Majalengka.
Irfan Nur alam adalah anak bupati Majalengka di mana dirinya bekerja sebagai seorang PNS di Kabupaten Majalengka dan setelah kasus dugaan penembakan mencuat di media sosial dan adanya laporan dari korban, pihak kepolisian kabupaten Majalengka langsung mendalami kasus penembakan tersebut walaupun sampai sekarang masih belum ada ada yang ditetapkan sebagai tersangka dimana kejadian penembakan nya sendiri yaitu terjadi pada hari Minggu 10 November 2019 pada malam hari. Sehingga nama IN yang statusnya anak bupati Majalengka langsung mendadak viral dan banyak dari netizen yang penasaran terkait profil dan foto irfan Nur alam.
Apabila pihak Kepolisian sudah menemukan beberapa barang bukti dan nantinya anak bupati Majalengka terbukti melakukan perbuatan tersebut, maka dipastikan irfan akan terancam dipecat sebagai PNS dan Hal ini diungkapkan oleh Doni Fardiansyah selaku sekretaris BKP SDM. Menurut Doni, siapapun yang melanggar hukum terutama pelakunya adalah PNS maka derajatnya sama jika pelaku terbukti melanggar hukum maka mereka akan memperoleh sanksi 2 tahun penjara dan juga dipecat dari PNS.
Di bawah ini adalah beberapa fakta yang berhasil kami rangkum terkait sepak terjang insiden penembakan di Kabupaten Majalengka yang diduga dilakukan oleh pelaku berinisial IN yang belakangan diketahui adalah anak bupati Majalengka yang kasusnya langsung mendadak viral di media sosial.
Panji kepada awak media menceritakan apabila setelah dirinya melaksanakan salat magrib selanjutnya salah seorang teman yaitu in mendatangi dirinya dan meminta untuk bertemu di ruko Hana Sakura dan Setelah menunggu cukup lama sekitar jam 23.30 WIB, panji yang tertidur di dalam mobil mendengar suara tembakan dan selanjutnya ketika dirinya terbangun ia melihat puluhan orang mengeroyok sejumlah pegawai Panji yang diajak untuk menagih.
Dari pengakuan Panji apabila yang datang bersama IN ada sekitar 30 orang dan sudah mengeroyok beberapa pegawai dirinya gas sebanyak 3 korban di antaranya adalah adik dan kakak Panji.
Panji mengaku apabila IN saat itu sempat menurunkan senjata ke arahnya dan terdengar letusan tembakan di mana Panji mengelak sehingga peluru pertama mengenai paha salah seorang yang disebut sebagai orang IN dan selanjutnya tembakan kedua melukai tangan kirinya.
Setelah Panji menjadi korban penembakan ia pun langsung dibawa oleh sejumlah orang ke kantor IN dan selanjutnya IN langsung memberikan uang sejumlah yang ditagih oleh Panji yaitu Rp 500 juta, malahan dari pengakuan Panji apabila anak bupati Majalengka sambil merangkul dirinya mengatakan apabila ia akan membunuh Panji. Saat diberi uang tersebut menurut pengakuan Panji, uang langsung dilempar ke bawah lalu diinjak-injak padahal waktu itu dirinya masih berlumuran darah sehingga uang tersebut terkena darah dirinya.
Dalam insiden menakutkan tersebut panji bersama 1 orang lainnya menjadi korban penembakan dan tanpa memikirkan uang yang sudah diberikan ia langsung lari ke RSUD dan selanjutnya ia langsung ke Polres untuk membuat laporan.
Dari pengakuan Panji apabila korban kedua yang terkena tembakan adalah teman pelaku dan Panji menegaskan jika pembayaran uang yang diberikan setelah ia ditembak.
Sebelum dirinya memutuskan untuk melapor kepada pihak Kepolisian panji sebetulnya langsung menunggu permintaan maaf dari si pelaku akan tetapi setelah seharian menunggu ternyata tidak ada niat baik dari si pelaku sehingga ia pun langsung melaporkan ke Polres Majalengka.
Ketika ditanya oleh awak media terkait kasus anak bupati Majalengka, menteri Tjahjo Kumolo memberikan penegasan bagi siapapun yang melanggar hukum terutama bagi PNS dan selanjutnya mereka terbukti melakukan kesalahan maka dipastikan akan diberhentikan dan hal tersebut tergantung atas keputusan pengadilan.
Irfan Nur alam adalah anak bupati Majalengka di mana dirinya bekerja sebagai seorang PNS di Kabupaten Majalengka dan setelah kasus dugaan penembakan mencuat di media sosial dan adanya laporan dari korban, pihak kepolisian kabupaten Majalengka langsung mendalami kasus penembakan tersebut walaupun sampai sekarang masih belum ada ada yang ditetapkan sebagai tersangka dimana kejadian penembakan nya sendiri yaitu terjadi pada hari Minggu 10 November 2019 pada malam hari. Sehingga nama IN yang statusnya anak bupati Majalengka langsung mendadak viral dan banyak dari netizen yang penasaran terkait profil dan foto irfan Nur alam.
Apabila pihak Kepolisian sudah menemukan beberapa barang bukti dan nantinya anak bupati Majalengka terbukti melakukan perbuatan tersebut, maka dipastikan irfan akan terancam dipecat sebagai PNS dan Hal ini diungkapkan oleh Doni Fardiansyah selaku sekretaris BKP SDM. Menurut Doni, siapapun yang melanggar hukum terutama pelakunya adalah PNS maka derajatnya sama jika pelaku terbukti melanggar hukum maka mereka akan memperoleh sanksi 2 tahun penjara dan juga dipecat dari PNS.
Panji Korban Anak Bupati Majalengka - Detik |
Fakta Anak bupati Majalengka
Di bawah ini adalah beberapa fakta yang berhasil kami rangkum terkait sepak terjang insiden penembakan di Kabupaten Majalengka yang diduga dilakukan oleh pelaku berinisial IN yang belakangan diketahui adalah anak bupati Majalengka yang kasusnya langsung mendadak viral di media sosial.
Kronologi penembakan dari korban
Panji kepada awak media menceritakan apabila setelah dirinya melaksanakan salat magrib selanjutnya salah seorang teman yaitu in mendatangi dirinya dan meminta untuk bertemu di ruko Hana Sakura dan Setelah menunggu cukup lama sekitar jam 23.30 WIB, panji yang tertidur di dalam mobil mendengar suara tembakan dan selanjutnya ketika dirinya terbangun ia melihat puluhan orang mengeroyok sejumlah pegawai Panji yang diajak untuk menagih.
Dari pengakuan Panji apabila yang datang bersama IN ada sekitar 30 orang dan sudah mengeroyok beberapa pegawai dirinya gas sebanyak 3 korban di antaranya adalah adik dan kakak Panji.
Panji mengaku apabila IN saat itu sempat menurunkan senjata ke arahnya dan terdengar letusan tembakan di mana Panji mengelak sehingga peluru pertama mengenai paha salah seorang yang disebut sebagai orang IN dan selanjutnya tembakan kedua melukai tangan kirinya.
Hutang uang proyek Rp 500 juta sudah dibayar
Setelah Panji menjadi korban penembakan ia pun langsung dibawa oleh sejumlah orang ke kantor IN dan selanjutnya IN langsung memberikan uang sejumlah yang ditagih oleh Panji yaitu Rp 500 juta, malahan dari pengakuan Panji apabila anak bupati Majalengka sambil merangkul dirinya mengatakan apabila ia akan membunuh Panji. Saat diberi uang tersebut menurut pengakuan Panji, uang langsung dilempar ke bawah lalu diinjak-injak padahal waktu itu dirinya masih berlumuran darah sehingga uang tersebut terkena darah dirinya.
2 orang tertembak
Dalam insiden menakutkan tersebut panji bersama 1 orang lainnya menjadi korban penembakan dan tanpa memikirkan uang yang sudah diberikan ia langsung lari ke RSUD dan selanjutnya ia langsung ke Polres untuk membuat laporan.
Dari pengakuan Panji apabila korban kedua yang terkena tembakan adalah teman pelaku dan Panji menegaskan jika pembayaran uang yang diberikan setelah ia ditembak.
Anak bupati Majalengka tidak meminta maaf
Irfan Nur alam |
Sebelum dirinya memutuskan untuk melapor kepada pihak Kepolisian panji sebetulnya langsung menunggu permintaan maaf dari si pelaku akan tetapi setelah seharian menunggu ternyata tidak ada niat baik dari si pelaku sehingga ia pun langsung melaporkan ke Polres Majalengka.
Tanggapan Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo
Ketika ditanya oleh awak media terkait kasus anak bupati Majalengka, menteri Tjahjo Kumolo memberikan penegasan bagi siapapun yang melanggar hukum terutama bagi PNS dan selanjutnya mereka terbukti melakukan kesalahan maka dipastikan akan diberhentikan dan hal tersebut tergantung atas keputusan pengadilan.